Pasokan Beras di Halmahera Utara Dipastikan Terjamin
jpnn.com, HALMAHERA UTARA - Aktifitas panen padi di Halmahera Utara, Prov. Maluku Utara masih berlanjut.
Menurut laporan tim UPSUS, Putu Artana Jaya yang juga Pasiter Kodim 1508/Tobelo, sudah 45 hektar lahan padi didesa Wonosari, Kecamatan Kao Barat yang selesai dipanen hingga Minggu (21/1).
"Varietas Mekongga masih menjadi idola petani. Kondisi ini dimungkinkan karena areal lahan di desa Wonosari merupakan sawah irigasi teknis. Petani sangat kompak sehingga potensi dampak serangan hama penyakit bisa diminimalisir," ujar Putu Artana.
Berlangsungnya panen setiap hari ini membuat harapan baru di awal 2018. Petani juga merasa puas karena harga beras saat ini sedikit di atas rata-rata.
"Di sini petani jarang ada yang menjual gabah tetapi mereka langsung menjual dalam bentuk beras," katanya.
Biasanya petani menjual beras ke pedagang seharga Rp 8500-9000 per Kg. Tetapi di musim panen ini, harga beras berkisar Rp 9.500-11.000 per Kg tergantung jenis dan mutu berasnya. Karenanya para petani berharap jerih payahnya dalam menanam padi bisa dihargai sehingga mereka bisa menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang yang lebih tinggi.
Sebagaimana diketahui, petani di desa Wonosari merupakan warga transmigrasi dari pulau Jawa sehingga mereka berharap meski tinggal di daerah terpencil, generasi penerusnya bisa mengenyam pendidikan yang lebih tinggi.
Kegiatan panen ini masih mendapat pengawalan dari Babinsa tani. Produktivitasnya berkisar 6-7 ton/ha dengan luas panen yang diselesaikan hari ini adalah 5 hektar di areal Poktan Sumber Rejeki III.