Pastikan Segera Audit Telkomsel
Seperti diberitakan, Telkomsel diduga terlibat penyadapan berdasarkan bocoran Edward Snowden, yang menyatakan sepanjang tahun 2013, Australian Signals Directorate mendapatkan hampir 1,8 juta kunci enskripsi induk yang digunakan Telkomsel untuk melindungi percakapan pribadi dari pelanggannya. Intelijen Australia juga membongkar semua enskripsi yang dilakukan Telkomsel.
Pengamat telekomunikasi Sarwoto Atmosutarno mendukung adanya audit forensik terhadap Telkomsel dan operator yang melakukan penyadapan. “Informasi soal 1,8 juta kunci enskripsi induk yang digunakan Telkomsel, semestinya bisa menjadi titik awal audit forensik,” kata Sarwoto, yang juga mantan Direktur Utama Telkomsel.
Dikatakan, audit forensik penting untuk mengetahui apakah ada unsur kesengajaan atau tidak, termasuk dugaan keterlibatan Singapura. Karenanya, audit perlu segera dilakukan agar bukti-bukti tidak dihilangkan pihak asing, yang mungkin dengan sengaja membantu pihak penyadap.
Menurut Sarwoto, Singapura terkait langsung dengan jaringan Telkomsel. Singapura merupakan penghubung kabel bawah laut yang berasal dari Perth, Australia, menuju Jakarta. Dari Jakarta, selanjutnya berjaringan ke seluruh kota di Indonesia.
Saat ini, BUMN Singapura, yakni Singapore Telecommunications Limited (SingTel), memang menguasai lebih dari sepertiga saham Telkomsel, sisanya dimiliki PT Telkom Tbk. Singtel memiliki anak perusahaan di 25 negara dengan jumlah pelanggan 501 juta. Bila dugaan keterlibatan Singtel benar, dikhawatirkan Singapura secara tidak langsung menjajah 501 juta pelanggan di puluhan negara, termasuk Indonesia dan Australia.
Anggota Komisi I DPR Yorrys Raweyai mengatakan DPR akan memanggil Telkomsel untuk dimintai penjelasan. (sam/jpnn)