Pasukan Inggris Sudah Masuk Libya
Koalisi Terpecah soal Cara Akhiri PerangSabtu, 26 Maret 2011 – 05:15 WIB
AS yang sejak awal mengatakan bahwa keterlibatannya bakal terbatas dan hanya dalam hitungan hari itu, mendesak agar penyelesaian akhir masalah Libya dilakukan oleh berbagai elemen di negeri itu sendiri. Artinya, antara pro-Kadhafi dan anti-Kadhafi harus diberi kesempatan bernegosiasi.
Sikap AS tersebut didukung Inggris. Tetapi, motor koalisi lainnya, Prancis, telanjur menyatakan bahwa pemberontak adalah wakil Libya yang sah. Bahkan, tentang bagaimana memperlakukan Kadhafi, juga belum ada kesepakatan. Yakni, apakah Kadhafi sekalian dihabisi atau justru akan dilibatkan dalam kapasitas tertentu di Libya "baru" nanti. Ada pula anggota koalisi yang menghendaki operasi militer saat ini hanya dalam kerangka memberikan jalan bagi negosiasi di antara dua kubu yang berseteru.
Sedangkan Sekjen PBB Ban Ki-moon tetap menganggap bahwa operasi militer di Libya patut diteruskan. "Operasi itu berhasil menghambat gerak militer Libya, sekaligus melindungi keselamatan warga sipil di Benghazi dan sejumlah area lain. Selain itu, menciptakan atmosfer tertentu secara politik yang memberikan ruang bagi warga Libya untuk merundingkan masa depan mereka," papar dia. (c11/ttg)