Pasutri-Pasutri Rescuer, Gaji Kecil Tak Masalah yang Penting Sering Kumpul
Materi itu sudah dia terapkan dalam berbagai tindakan penyelamatan korban bencana. Misalnya, saat menangani korban banjir Sungai Bengawan Solo dan korban letusan Gunung Kelud. ’’Saya dan Mas Harpodo saling melengkapi,’’ tutur perempuan yang punya dua anak tersebut.
Selama evakuasi korban AirAsia QZ8501, pasangan itu turut terlibat. Sebenarnya mulai Januari 2015 Harpodo ditugasi menakhodai kapal negara (KN) 101 Purworejo. Kapal itu berlayar dari Teluk Kumai, Kab Waringin Barat, lokasi operasi di Selat Karimata.
Tugasnya mencari dan mengevakuasi jenazah penumpang. ’’Akhir bulan ini saya menggantikan nakhoda KN Purworejo setelah sebulan bertugas,’’ lanjut satu-satunya nakhoda di Kansar Surabaya tersebut.
Niken tidak kalah sibuk. Keterbatasan tenaga administrasi membuat dia dikaryakan sebagai juru keuangan Kansar Surabaya. Di kantor itu, dia mengurusi berbagai aktivitas keuangan masuk dan keluar. Apalagi Kansar Surabaya juga membina tiga unsur kesatuan. Yakni, dua di Pos SAR Jember dan Trenggalek serta armada RB di Pelabuhan Tanjung Perak.
Dua pasangan rescuer lain di Kansar Surabaya adalah Nur Hadi Santoso-Dwi Yekti Amumpuni dan Novan Ardiansyah-Andina Elisa Putri. Nur Hadi merupakan satu-satunya personel Basarnas Special Group (BSG) yang berkantor di Kansar Surabaya.
Yekti, sang istri, merupakan analis hukum SAR. Tiga personel BSG di Jatim disebar. Masing-masing seorang di RB 225 Tanjung Perak, Pos SAR Jember, dan Pos SAR Trenggalek.
BSG dibentuk Kepala Basarnas era Komandan Korps Marinir Letjen TNI Mar Alfan Baharudin (Agustus 2012–Maret 2014). BSG merupakan pasukan khusus atau tim elite Basarnas. Dikatakan pasukan khusus karena rescuer memiliki kemampuan trimatra di darat, laut, dan udara.
Sementara itu, pasangan rescuer Novan-Andina saling melengkapi. Masing-masing bertugas sebagai kepala gudang peralatan SAR dan operator komunikasi.