Pasutri Tewas Dibunuh, Diduga Terkait Utang
jpnn.com, BANYUASIN - Pasangan suami istri, Ishak (60) dan Darkem (45) warga RT 5, Dusun 2, Parit 12, Afdeling 4, Desa Kuala Puntian, Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin, Sumsel, ditemukan tewas diduga karena dibunuh.
Pertama kali, warga menemukan Darkem di kamar rumahnya, Sabtu (14/7), pukul 15.30 WIB. Barulah keesokan harinya (Minggu), pukul 13.00 WIB, warga menemukan jasad Ishak sekitar 300 meter dari rumahnya. Tubuh pria itu terbujur kaku dekat gubuk tua yang kosong di areal Afdeling PT MAS.
Penemuan jasad kedua korban yang baru menikah satu tahun ini berawal dari kecurigaan warga setempat. Sudah dua hari (Jumat-Sabtu), rumah sekaligus warung pasutri ini tertutup. “Biasanya selalu buka,” kata Helmi, warga Desa Kuala Puntian.
Tidak hanya warga sekitar, beberapa pekerja PT MAS yang biasa belanja di sana mengeluh. Mereka harus belanja di tempat lain yang jaraknya lebih jauh. Sabtu sore, Rifan, warga setempat yang curiga lalu mendatangi rumah pasutri ini.
Sebelumnya, beberapa kali dia menelepon Ishak maupun Darkem, tapi tidak diangkat. Tiba di rumah, Rifan mengajak warga sekitar untuk mengintip ke dalam rumah yang tertutup rapat.
“Terlihat tubuh Darkem terbaring di dalam kamar,” ungkapnya. Akhirnya pintu rumah didobrak dan temuan itu dilaporkan ke Polsek Tanjung Lago.
Kepalanya dibekap memakai bantal dan ditutupi selimut. Namun sang suami Ishak tidak ditemukan di kediamannya. Sempat mengira suami korban yang membunuh istrinya. “Sempat menduga seperti itu,” ucapnya. Tapi keesokan harinya, Minggu (15/6), sekitar pukul 13.00 WIB, salah satu warga yang hendak menuju kebun sawit menemukan sesosok mayat tergeletak di dekat gubuk tua.
Bersama Polsek Tanjung Lago dan Satreskrim Polres Banyuasin, dilakukan olah TKP. Warga sekitar berharap pelaku pembunuhan terhadap pasutri ini segera ditangkap, karena membuat warga resah. “Kita harapkan kepada petugas kepolisian untuk tangkap pelaku secepatnya,” tandasnya.