Patrialis: Semua Hakim Lari, Termasuk Saya
jpnn.com - JAKARTA - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Patrialis Akbar menceritakan kronologis kericuhan yang terjadi saat sidang sengketa Pilkada Maluku siang tadi. Patrialis mengatakan, peristiwa itu terjadi sangat cepat dan tidak terduga.
Menurutnya, insiden bermula saat pimpinan sidang Hamdan Zoelva membacakan putusan pertama dari tiga perkara sengketa Pilkada Maluku. Setelah palu diketok, tiba-tiba terdengar teriakan keras dari atas tribun ruang sidang.
"Kemudian mereka yang berada di tribun atas juga pada turun, kira-kira 5 menit itu sudah terjadi, ternyata ada yang memecahkan kaca. Bahkan mereka menyumpahi MK dengan kalimat-kalimat yang cukup kasar," ujar Patrialis kepada wartawan di gedung MK, Jakarta, Kamis (14/11).
Meski ricuh, lanjut Patrialis, MK tetap melanjutkan sidang. Pasalnya, kericuhan itu masih terjadi di luar ruangan.
Namun setelahnya, massa berdesak-desakan memaksa untuk masuk ke dalam ruang sidang. Petugas pamdal MK yang menjaga pintu masuk ruang sidang pun tidak berdaya menghalau massa yang jumlahnya jauh lebih banyak.
Begitu di dalam ruang sidang, massa langsung bertindak anarkis dan memporak-porandakan ruang sidang.
"Mereka kayak orang kesetanan, podium mereka tendang, kemudian sound system itu dicabut, dilempar-lemparkan kursi-kursi," ungkap Patrialis.
Setelah massa mengamuk, barulah Hamdan menskors jalannya persidangan. Saat sidang diskors, majelis hakim masih duduk di kursinya. Tetapi, kemudian massa ikut menghampiri meja hakim.