Paus Terkejut Pekerja di Bangladesh Digaji Rendah
Kamis, 02 Mei 2013 – 13:31 WIB
Mereka menyuarakan hukuman setimpal bagi pemilik pabrik. "Saya ingin hukuman mati bagi pemilik bangunan," kata salah satu massa.
Insiden tewasnya para pekerja pabrik pakaian untuk pengecer Barat ini memicu Uni Eropa untuk mempertimbangkan tindakan yang tepat untuk mendorong perbaikan kondisi kerja di pabrik-pabrik Bangladesh. Termasuk, penggunaan sistem preferensi perdagangan, yang memberikan akses Bangladesh bea dan bebas kuota ke pasar Uni Eropa.
Industri garmen Bangladesh memberi kontribusi hampir 80 persen dari ekspor tahunan negara dan menyediakan lapangan kerja bagi sekitar empat juta orang. Namun, industri ini menghadapi kecaman atas upah rendah dan hak terbatas yang diberikan kepada pekerja, dan tempat kerja yang berbahaya. (Esy/jpnn)