PBHI Sebut Jokowi Konsisten Lakukan Kecurangan Pemilu untuk Gibran
Julius menilai Jokowi hendak membajak syarat-syarat ini. Jokowi berkali-kali menggunakan citranya supaya rakyat tahu cawapres nomor dua ialah anaknya presiden.
"Jadi, ketika Pak Presidennya mengasih beras itu ngasih kode kalau mau berasnya lancar terus pilih anaknya presiden. Itu jelas. Inilah kenapa definisi kepala negara berubah jadi kepala rumah tangga," kata dia.
Dia juga menilai Jokowi telah mengubah definisi kepala pemerintahan menjadi kepala rumah tangga. Dia mencontohkan Jokowi saat membagikan bansos selalu terdapat spanduk Prabowo-Gibran. Kemudian, Jokowi ketika berbicara terkesan menempatkan Prabowo di sebelahnya.
"Itu dia (Jokowi) sedang mengubah dirinya bertransformasi menjadi seorang Gibran. Jadi, secara politik yang membagikan bansos, yang mengucapkan presiden boleh berkampanye bukan presiden Jokowi tetapi Gibran. Kita harus berani bilang begitu, ya. Jadi, kita harus bilang dia kapan harus jadi kepala negara, kepala pemerintahan, dan kapan kepala rumah tangga," kata dia.
Selain itu, lanjut Julius, banyak program pemerintah yang sifatnya populis dibajak oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Hal itu hanya untuk menguntungkan Prabowo Subianto yang merupakan Menhan sekaligus Capres.
Dia mencontohkan program sumur bor yang bisanya dikerjakan PUPR, lalu food estate yang bisa digarap Kementan, dan lain-lainnya.
"Kita enggak bodoh bangsa ini bangsa berpendidikan. Besok bagi-bagi laptop itu dia bilang IT Security. Tinggal dilabeli security," kata dua.
Direktur Imparsial Gufron Mabruri menganalisis kecurangan demi kecurangan di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Menurut Gufron, serentetan kasus menyangkut netralitas dan dugaan kampanye terselubung Prabowo Subianto.