PBVSI: POP Wadah Ekspresi Olahraga Kaum Hawa Berkompetisi
jpnn.com, BOGOR - PP Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) mengapresiasi gelaran Pekan Olahraga Perempuan (POP) yang digagas oleh Fatayat NU di Sentul, Bogor, pada 28-30 September.
Kepala Tim Wasit PP PBVSI Apendi AS menegaskan, ajang ini tepat untuk memberikan wadah bagi kaum hawa berkompetisi di bidang olahraga.
Dia menilai, selama ini belum pernah ada kompetisi olahraga yang murni diinisiasi oleh ormas perempuan dan semua pesertanya juga perempuan.
"Fatayat NU berhasil menyadarkan kita bahwa perempuan yang punya bakat atau hobi berolahraga perlu difasilitasi. Sehingga kegemaran mereka tersalurkan dengan tepat. Apalagi Fatayat berhasil kerjasama dengan Menpora dan seluruh pertandingannya dilakukan dengan profesional," ungkapnya, usai pertandingan.
Satu hal lain yang menjadi keunikan di POP ini adalah rentang batas minimum usia peserta yaitu 35 tahun. Maka sisi positif yang bisa diambil ternyata ada beberapa mantan pemain klub yang ikut bertanding. Mereka rindu berjuang kembali di lapangan.
"Ada beberapa tim voli yang saya amati mereka dulunya adalah mantan pemain klub profesional dan kalau dilihat dari gaya mainnya masih tetap kelihatan skillnya," papar Apendi.
Sementara itu, Komite Olahraga Tradisional Indonesia (KOTI) menyatakan POP ini sudah tepat untuk mengangkat kembali kejayaan olahraga tradisional seperti hadang.
"Pesertanya banyak lansia, artinya mereka happy karena seperti mengulang permainan masa kecilnya. Ya meski bedanya disini ada aturan main" ujar M Umam, Pejabat KOTI pusat.