PDIP Borong Kambing Kejobong Hasil Kelompok Tani Ngudidadi
jpnn.com, PURBALINGGA - Kelompok Tani Ngudidadi sempat memamerkan Kambing Kejobong di Rakornas Tiga Pilar PDI Perjuangan di ICE, BSD, Banten.
Ternak yang dikembangkan di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, dan bernilai jual tinggi itu langsung diborong DPP PDI Perjuangan.
"Yang hitam ini empat ekor rencana mau dibeli DPP PDIP. Bahkan mau dibeli sama kandang-kandangnya," kata Sekretaris Kelompok Tani Ngudidadi Kecamatan Kejobong, Purbalingga, Dedi Wilianto (38) mendampingi Ketua Kelompok Tani Ngudidadi Sumaryoni di arena pameran.
Ini bukan kambing biasa. Kementerian Pertanian (Kementan) pada Mei 2017 mengeluarkan Surat Keputusan (SK) nomor 301/kpts/SR120/5/2017, menetapkan adanya rumpun kambing Kejobong sebagai ras kekayaan sumber genetik ternak lokal.
Dedi menjelaskan kambing ini berbeda dengan lainnya. Baunya tidak seperti kambing lain. Tidak terlalu menyengat. Kambing ini didominasi warna hitam. Ada warna kendit sedikit di bagian tubuhnya. Dagingnya juga lebih empuk.
Keunggulan lain kambing Kejobong, ini antara lain litter size 2-3 ekor. Frekuensi beranak tiga kali dalam dua tahun. Daya adaptasi baik. Resistensi tinggi terhadap penyakit (endoparasit).
"Kambing dengan warna bulu kendit mempunyai nilai jual lebih tinggi. Biasanya digunakan untuk acara-acara tertentu. Di tempat kami masih banyak yang mencari," katanya.
Populasi kambing Kejobong di Purbalingga tercatat hampir 60 ribu ekor. Sedangkan di Kelompok Tani Ngudidadi ada ratusan. "Anggota kelompok tani kami sekitar 60 orang. Satu orang rata-rata memiliki lima sampai enam ekor," ujarnya.