PDIP Lontarkan Kritik untuk Curhat Ala Partai Demokrat
jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat (PD) sempat menggelar rapat dadakan usai kadernya diperiksa Bareskrim Polri. Hal itu berkaitan dugaan kriminalisasi yang dialami calon gubernur Kalimantan Timur dari PD Syaharie Jaang.
Namun, sikap PD itu mendapat kritik dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Menurut Hasto, partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu sudah bereaksi terlalu berlebihan hingga menggelar jumpa pers pada malam hari.
Menurut Hasto, PDIP juga pernah mendapatkan tindak kriminalisasi dan tekanan. Bahkan, lebih parah ketimbang yang dialami partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
“PDIP pernah punya pengalaman, bagaimana kami diintervensi, bagaimana kantor partai kami diserang, bagaimana kami tidak bisa ikut pemilu, itu kami tetap diam," kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/1).
Dia mencontohkan, PDIP pernah mendapatkan tekanan pada Pilkada Bali 2013. Ketika itu, kata dia, PDIP merasakan upaya sistematis dari pihak tertentu sehingga kesulitan bertarung di Pilkada Bali.
"Tapi kami tidak membuat puisi melodramatik," terang Hasto.
Karena itu PDIP lebih mengedepankan kesolidan di akar rumput ketimbang curhat di media. PDIP, kata dia, memilih mendekatkan diri ke masyarakat pasca-tekanan di Pilkada Bali 2013.
"Kami lebih bersikap menyatu dengan rakyat dan kami tidak menampilkan wajah seolah kami menjadi korban. Jadi ketika kami diintervensi, kantor kami diserang, kami tetap teguh kemudian tetap menyatu dengan rakyat daripada kami membuat sebuah drama yang tidak perlu," tandas dia.(mg1/jpnn)