PDIP Matangkan Konsep Pemerintahan Mendatang di Rakernas Ancol
jpnn.com - JAKARTA - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan yang akan digelar 6-8 September ini tidak hanya menjadi ajang untuk evaluasi dan konsolidasi partai. Melalui Rakernas itu, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu juga akan mengoreksi jalannya pemerintahan sekaligus mematangkan konsep untuk pemerintahan mendatang.
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani mengungkapkan, konsep pemerintahan dan pembangunan yang akan dirumuskan di Rakernas itu diharapkan dapat menjadi solusi bagi berbagai persoalan yang ada. Menurutnya, partainya cukup punya pengalaman karena pernah memegang pemerintahan sehingga bisa memilih konsep yang benar-benar bermanfaat bagi rakyat.
"Kami punya konsep dan tahu mana konsep yang tidak cocok diimplementasikan kepada rakyat dan mana yang baik untuk rakyat. Karena itu, Rakernas III ini menjadi momentum untuk memilah dan memilih mana yang baik untuk rakyat," kata Puan di sela-sela persiapan Rakernas di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (5/9) sore.
Putri pasangan Megawati dan mendiang Taufiq Kiemas itu menegaskan bahwa konsep yang diusung PDIP bukan sekadar retorika. Alasannya, PDIP yang kader-kadernya merasakan betul sulitnya membangun dan membesarkan partai bukanlah partai instan.
Karenanya, segala pengalaman yang pernah didapat menjadi pelajaran berharga untuk merumuskan konsep yang tepat untuk rakyat. "Kami pernah menang dan pernah kalah pemilu. Oleh karena itu, kami sudah paham mana konsep pemerintahan dan pembangunan yang bisa berguna untuk rakyat," tandasnya.
Bagaimana dengan isu kepemimpinan nasional di Rakernas III PDIP? Puan mengakui forum itu memang untuk mempersiapkan kepemimpinan nasional ke depan. Namun, Puan tak mau berbicara soal figur yang disiapkan atau bakal diusung PDIP untuk Pilpres 2014 mendatang.
Ketua Fraksi PDIP di DPR itu justru menyodorkan perlunya kriteria agar pemimpin mendatang merupakan figur yang mengayomi dan bisa membawa kemandirian bangsa. "Pemimpin mendatang harus kuat, mengakar dan ikut merasakan apa yang dirasakan rakyat indonesia. Pemimpin mendatang harus memperjuangkan konsep kebangsaan yang Berdikari atau berdiri di atas kaki sendiri, seperti yang diajarkan Bung Karno," pungkas cucu Proklamator itu. (ara/jpnn)