PDIP Pastikan Seluruh Kebijakan Partai Prolingkungan
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto memastikan kebijakan partai akan sejalan dengan segala hal yang berkaitan terhadap lingkungan.
Hal itu disampaikan Hasto setelah PDIP menerima tiga penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) secara virtual, Senin (18/1).
Hasto menerangkan, PDIP juga memiliki kesadaran kebencanaan dengan memfungsikan Baguna dan membangun kantor partai dengan konsep ramah lingkungan.
"Sesuai perintah dari Ibu Ketua Umum Ibu Megawati, kami ditugaskan merawat lingkungan, sadar bencana. Jadi bukan sekadar menanam pohon dan membersihkan sungai. Bahkan juga dalam tata kota hingga arsitektur bangunan," kata Hasto secara virtual dari Kantor DPD PDIP Yogyakarta.
Ia mencontohkan kantor DPD PDIP Yogyakarta yang baru saja selesai dibangun. Bangunan berkonsep hijau dan dimaksimalkan untuk menahan dampak gempa.
"Salah satu buktinya adalah kantor DPD PDI Perjuangan Yogyakarta di mana hari ini saya ikut rapat partai dengan MURI dari sini. Bangunan ini bukan hanya green building, tetapi juga dibangun tahan gempa. Ini salah satu bentuk kesadaran akan lingkungan," kata Hasto.
Tak hanya itu, ia mengungkapkan, para eksekutif, legislatif, maupun struktural pengurus dari PDIP kerap dipertemukan dengan BMKG, BNPB, hingga ahli tata ruang.
Hal itu untuk membuat kesadaran bencana dan memiliki karakter merawat lingkungan.
"Sebagai kader PDI Perjuangan, setiap struktural partai, eksekutif partai, legislatif partai, sering kami pertemukan agar membangun kesadaran tata ruang yang aman bencana dan pro terhadap lingkungan," kata Hasto.
Peristiwa likuifaksi di Palu, Sulawesi Tengah pada 2018 lalu, lanjut Hasto, sebenarnya sudah diingatkan BMKG jauh sebelum kejadian. Namun, kesadaran kebencanaan saat itu masih kurang sehingga dampaknya pun meluas.
Atas dasar itu, menurutnya, Indonesia perlu merombak kembali paradigma pembangunan yang berorientasi pada kebencanaan serta prolingkungan.
"Pengalaman ini tak ingin sekadar dilewatkan oleh PDI Perjuangan, namun harus menjadi pelajaran untuk perbaikan pembangunan tata ruang kita ke depannya," pungkas Hasto. (tan/jpnn)