Pebisnis Jangan Sia-Siakan Tahun Politik
Selama periode ini, pendapatan VIVA mencapai Rp 1,06 triliun, tumbuh 46,7 persen daripada periode sama 2013 sebesar Rp 721,77 miliar. EBITDA perseroan naik 52,8 persen menjadi Rp 353,02 miliar.
Sementara fluktuasi yang terjadi pada saham VIVA di Bursa Efek Indonesia beberapa waktu lalu, tidak berkaitan dengan kinerja dan prospek bisnis perseroan.
Menurut Anindya, fluktuasi harga saham di bursa sesungguhnya hal yang biasa.
"Kami tidak bisa mengontrol pergerakan saham karena hal itu di luar kontrol perusahaan. Tetapi kami yakin dengan fundamental yang solid dan strategi bisnis yang kuat, investor yang rasional akan melakukan keputusan investasi yang lebih baik," kata Anindya.
Pada penutupan perdagangan Kamis (24/7) harga saham VIVA melesat 9,57 persen ke level harga Rp 229 per saham.
Sedangkan Analis pasar Modal dari Trust Securities Reza Priyambada menjelaskan adanya hasil Quick Count Pemilihan Presiden yang berbeda dari media lainnya membuat persepsi pelaku pasar terhadap VIVA menjadi negatif. "Share penonton berkurang dan dapat mengurangi pendapatan," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan tingkat kesehatan keuangan VIVA di tahun 2013 rata-rata berada pada level yang dinilai baik. Beberapa rasio yang menggambarkan kesehatan kinerja keuangan, terutama bila dikaitkan dengan utang yang dimiliki VIVA masih dapat dikategorikan baik dan tidak sampai dinilai sangat memberatkan operasional VIVA. (boy/jpnn)