Pedagang HP Bohir Teroris Maute Dibekuk
jpnn.com - Keberhasilan menumpas kelompok militan Maute di Marawi, Provinsi Lanao del Sur, kepulauan Mindanao, membuat pemerintah Filipina percaya diri bisa mengatasi kelompok militan mana pun yang kerap berulah di beberapa wilayahnya.
Presiden Rodrigo Duterte pun akan memerintahkan panglima militer Filipina (AFP) yang baru untuk membentuk 10 batalyon infantri (yonif) tambahan guna memerangi militan yang berkiblat pada ISIS.
Konflik yang terjadi di Marawi sejak 23 Mei merenggut sekitar 1.100 nyawa. Sebanyak 165 di antaranya adalah polisi dan anggota AFP. Bagi Duterte, akhir pertempuran di Marawi bukan akhir dari perjuangan ISIS.
Masih ada peluang pembalasan. ’’Saya mengingatkan kalian untuk selalu waspada dan berjaga-jaga karena ekstrimisme kini menjadi masalah global,’’ tegas pria yang akrab disapa Digong itu.
Satu batalyon berkekuatan 500 tentara. Artinya, bakal ada rekrutmen 5 ribu tentara baru. Jumlah itu akan menambah kekuatan mereka yang kini memiliki 130 ribu personel.
Panglima AFP yang baru Letjen Rey Leonardo Guerrero mengatakan ingin mengakhiri konflik bersenjata di Filipina. Karena itu, penting untuk menghancurkan seluruh militan ISIS.
’’Kami sudah memiliki target dan perkiraan waktu dan saya ingin memenuhinya,’’ katanya.
Kemarin, Jumat (27/10) kepolisian Filipina juga menyatakan telah menangkap Rasdi Malawani, pedagang HP yang membantu mendanai pergerakan militan Maute.