Pedagang Ponsel BM di Batam Pilih Tiarap
Seperti misalnya pemilik konter ponsel yang berlokasi di kawasan Nagoya, Anto. Maraknya penjualan ponsel bekas eks Singapura di Batam dan ponsel BM memukul penjualan ponsel baru yang resmi dan berlisensi serta bergaransi.
"Sebenarnya itu bukan hal baru di Batam. Kami sudah lama mengeluhkan hal itu, tapi harus mengadu kemana? Kalau dibilang penjualan ponsel baru bergaransi kalah jauh peminatnya dibandingkan ponsel bekas eks Singapura atau ponsel BM di Batam, saya katakan iya. Penyebabnya karena ada ketimpangan atau disparitas soal harga ponsel bekas eks Singapura yang lebih murah dibandingkan dengan ponsel baru bergaransi," ujar Anto.
Hal yang sama juga diakui salah satu pemilik konter ponsel baru bergaransi merek Cina di Botania II, Rina.
Maraknya penjualan ponsel bekas eks Singapura dan ponsel BM, berdampak sepinya pembeli ponsel resmi bergaransi dan berlisensi.
"Mau bagaimana lagi. Masyarakat kan kebanyakan pilih yang harganya murah dengan fitur ponsel yang lengkap, tak mempertimbangkan garansinya. Kami hanya bisa pasrah saja," ujar Rina.
"Pelaku usaha ponsel bekas eks Singapura ataupun ponsel BM itu sekarang ini berani mengeluarkan modal besar merekrut tim marketing. Bahkan mereka juga memiliki tim cyber marketing yang mempromokan barang dagangannya tak hanya di Batam dan Kepri, bahkan di daerah lainnya juga dengan terang-terangan. Itu kelebihan mereka memasarkan barangnya. Justru dengan embel-embel eks Singapura itulah daya belinya jadi kuat," terangnya. (jpg)