Pedemo di Patung Kuda Monas Diwarnai Aksi Teatrikal, Lihat
jpnn.com, JAKARTA - Ribuan massa gabungan dari mahasiswa dan masyarakat menggelar aksi unjuk rasa tolak segala upaya intervensi hasil pemilu dan MK harus netral bergulir di patung kuda, kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2024).
Dalam unju krasa tersebut, para peserta juga membuat aksi teatrikal dengan memperagakan beberapa orang menggunakan topeng bergambar wajah Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tengah membawa rantai yang mengikat leher dua orang pria bertopeng wajah Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra dan Arief Hidayat.
Aksi teatrikal seorang pria memakai topeng wajah Sekjen PDIP menarik dua rantai yang diikuti oleh dua hakim MK. Dia berjalan perlahan memutar di area aksi unjukrasa.
Seorang orator dari atas mobil komando menjelaskan aksi itu menyimbolkan bagaimana intervensi coba dilakukan Hasto sebagai Sekjen PDIP terhadap jalannya sidang sengketa Pilpres 2024 yang tengah digelar di MK.
“Mereka yang tak terima hasil pemilu adalah pecundang yang kalah dalam perebutan suara saat bertanding. Rakyat tahu mana yang pantas untuk memimpin. Kami akan mengawal dan terus berkembang lebih banyak. Kami hadir dengan damai,” katanya dari atas mobil komando di patung kuda Monas, Jakarta Pusat.
Para pedemo juga membawa sejumlah poster bertuliskan "Intervensi Berkedok Sahabat" dengan gambar Sekjen PDIP dan dua hakim MK yang dilengkapi dengan kepala banteng.
Massa aksi menyindir sikap Hasto yang membawa surat pengajuan amicus curiae atau sahabat pengadilan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Diduga ada tawaran jabatan menteri terhadap dua hakim MK agar memengaruhi keputusan sengketa Pilpres 2024 yang akan dibacakan.