Peduli dan Waspada agar RI Tak Jadi Episentrum Covid-19
Oleh: Bambang Soesatyo, Ketua MPR RISaran WHO
PSBB sebagai salah satu instrumen cegah-tangkal penularan Covid-19 telah diperkuat dengan hadirnya Keputusan Presiden No.12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai bencana nasional.
Diyakini bahwa penetapan ini akan meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan semua elemen masyarakat, baik di perkotaan maupun desa. Karena penularan Covid-19 lebih ditentukan oleh aktivitas mereka yang terinfeksi, masyarakat bersama pemerintah memang harus bahu-membahu menjaga konsistensi pembatasan sosial. Hanya dengan cara itu, pemerintah dan masyarakat bisa melindungi negara ini agar tidak menjadi episentrum pandemi Covid-19. Itulah urgensinya memperkuat kerja cegah-tangkal penularan di semua daerah.
Mengapa kepedulian dan kewaspadaan masyarakat menjadi sangat penting? Baru-baru ini, WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) kawasan Asia Tenggara memublikasikan media briefing sebagai peringatan dan saran kehati-hatian untuk negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Menurut WHO, gelombang episentrum wabah Corona dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa akan menuju Asia Tenggara. Potensi pergeseran gelombang episentrum wabah Corona ke kawasan Asia Tenggara bisa jadi sangat besar jika tidak dikendalikan dari sekarang.
Sebagai saran dan peringatan, baik Pemerintah dan semua elemen masyarakat Indonesia perlu menyikapi pernyataan WHO itu dengan meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian. Terpenting, saran dan peringatan dari WHO itu hendaknya tidak membuat masyarakat makin takut dan juga tidak panik.
Siapa pun atau negara mana pun patut belajar dari pengalaman menyedihkan AS, Italia serta Inggris. Akibat yang ditimbulkan oleh Pandemi Covid-19 di AS, Italia serta Inggris benar-benar di luar perkiraan.
Mengacu pada angka kematian yang begitu besar, semua negara memang patut mencermati penyebab yang melatarbelakangi besarnya jumlah korban jiwa di tiga negara itu.