Peduli Pendidikan, Waskita Karya Bangun SDM Unggul
jpnn.com, JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) peduli dengan upaya pemerintah untuk membangun dan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul.
Director of Human Capital Management & System Development Waskita Karya Hadjar Seti Adji menyatakan pihaknya mendukung program pemerintah yang saat ini fokus pada bidang SDM yang unggul untuk kemajuan Indonesia.
Bekerja sama dengan Kodam Jaya, Waskita memberikan seminar untuk penanggulangan radikalisme dan menciptakan SDM unggul kepada siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA).
Dengan metode motivasi yang kreatif serta bergaya milenial menjadikan para siswa siswi peserta fokus dan menikmati materi yang diberikan selama tiga jam dengan antusias.
“Seminar kali ini merupakan penyelenggaraan yang ke- 9 kali. Penyelenggaraan kegiatan ini dilaksanakan dalam memotivasi dan memberikan semangat bela negara kepada anak-anak SMA se-Jakarta sebagai generasi muda,” tutur Hadjar.
Sementara itu, Letkol Inf. Mujiburrahman Hadi, SE Wakil Asisten Teritorial Kodam Jaya / Jayakarta menyampaikan pentingnya bagi generasi muda memiliki rasa cinta tanah air dan bela negara demi persatuan Republik Indonesia.
Adapun sejumlah SMAN Unggulan DKI Jakarta yang hadir dalam acara motivasi kebangsaan pada 12 Desember 2019 adalah SMAN 14 Jaktim, SMAN 28 Jaksel, SMAN 34 Jaksel, SMAN 68 Jakpus, SMAN 2 Jakbar dan SMAN 70 Jaksel
Menurut Hadjar, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sosial atau Corporate Social Responsibility Waskita di bidang pendidikan dalam membentuk karakter generasi muda yang religius, peduli lingkungan dan sosial, serta memiliki rasa cinta Tanah Air, sehingga dapat tercipta SDM yang unggul untuk kemajuan Indonesia.
Seminar kebangsaan menjadi sangat penting dalam membentuk karakter bangsa pada generasi muda dalam pembentukan karakter yang religius, peduli lingkungan, peduli sosial, memiliki semangat kerja keras dan toleransi.
Selain itu, Waskita Karya berharap para siswa siswi SMA yang mengikuti seminar kebangsaan memiliki kecintaan terhadap Tanah Air, sehingga dapat mengurangi pengaruh budaya-budaya luar di kehidupan generasi muda.
Hadjar menambahkan, peduli pendidikan tidak hanya terbatas kepada generasi milenial, tapi juga kepada para pendidik.