Pegawai Dishub Batam Demo Minta Perlindungan
jpnn.com - BATAM - Puluhan pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Batam yang mengoperasikan Bus Trans Batam dan tergabung dalam Himpunan Awak Trans Batam (Hantam) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Batam, Kamis (14/4).
Mengenakan ikat kepala putih dan datang membawa bus Trans Batam, mereka meminta pengembalian jam operasional trans Batam yang diubah jadi 08.00-17.00 WIB agar dikembalikan normal pada 06.00–18.00 WIB.
Tak hanya itu, para armada bus Trans Batam seperti sopir, kernet dan petugas Trans Batam lainnya itu juga meminta agar keamanan mereka terjamin ketika bertugas sehingga tak mengalami insiden pemukulan seperti beberapa waktu lalu.
“Bagaimana keamanan kami, karena kawan kami dipukuli. (Padahal) kami hanya ingin melayani masyarakat, berikan kami jaminan keamanan dan keselamatan,” kata salah satu pengunjuk rasa yang disampaikan langsung pada Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, kemarin.
Belum lama ini, ada petugas Trans Batam yang terkena tindak kekerasan. Mereka dihadang dan meminta untuk tidak melintasi beberapa rute tertentu dan di jam-jam tertentu karena dianggap mengurangi penghasilan oknum yang diduga sopir angkutan umum lainnya di Batam.
Karena itu, para pendemo minta jaminan keselamatan bagi para sopir dan petugas Trans Batam dalam melaksanakan tugas.
"Tolong pikirkan nasib kami," teriak orator lainnya.
Para pendemo juga menggugat perubahan jam operasional seperti untuk trayek Batamcenter menuju Batuaji-Tanjunguncang. Mereka menuntut jam operasional dikembalikan seperti semula, yakni pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB, bukan 08.00 hingga 17.00 WIB seperti yang diberlakukan saat ini.