Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pejabat Dikti dan PTN Dilarang ke Luar Negeri

Diminta Fokus Tingkatkan Serapan Anggaran

Kamis, 20 November 2014 – 05:15 WIB
Pejabat Dikti dan PTN Dilarang ke Luar Negeri - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA - Masalah laten dialami direktorat jenderal pendidikan tinggi (Ditjen Dikti) setiap tahunnya. Yakni serapan anggaran yang minim. Sebagai "hukuman" atas serapan minim itu, pejabat Ditjen Dikti hingga pimpinan perguruan tinggi negeri (PTN) dilarang bepergian ke luar negeri dulu.

Permintaan supaya pejabat Ditjen Dikti dan pimpinan PTN tidak keluar negeri itu disampaikan langsung Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Meristek Dikti) Muhammad Nasir di Jakarta, Rabu (19/11). Permintaan itu ia sampaikan langsung di depan puluhan rektor dan pimpinan PTN se-Indonesia.

Di antara para rektor yang datang adalah Rektor ITS Surabaya Triyogi Yuwono, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Rochmat Wahab, Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Ganjar Kurnia, Rektor Universitas Hassanudin Dwia Aries Tina, dan Rektor Universitas Haluoleo (Unhalu) Kendari Usman Rianse.

"Kecuali kegiatan-kegiatan luar negeri yang benar-benar urgent, para rektor dan pejabat dikti sebaiknya tidak ke luar negeri. Fokus kawal serapan anggaran," kata mantan rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu.

Para pejabat kampus diminta aktif blusukan melihat proyek-proyek yang belum selesai. Selain itu juga pembayaran-pembayaran belanja modal lainnya.

Menteri asal Ngawi, Jawa Timur itu berharap para pejabat eselon I hingga pimpinan PTN memantau laporan penggunaan anggaran dari hari ke hari. Tunggakan-tunggakan pembayaran proyek atau kegiatan juga dia minta untuk segera diselesaikan.

Jika pejabat Ditjen Dikti hingga pimpinan PTN sering keluar negeri, dia khawatir tidak ada yang mengawal penggunaan anggaran. Pagu anggaran Ditjen Dikti di APBN 2014 yang sebelumnya ikut di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), mencapai Rp 35,75 triliun. Hingga 19 November, anggaran yang sudah terserap baru Rp 25,83 triliun atau sekitar 72,27 persen.

Khusus untuk anggaran Ditjen Dikti yang dikucurkan ke PTN mencapai Rp 30,67 triliun. Dari total anggaran untuk PTN itu, baru terserap Rp 21,78 triliun (71,04 persen). Itu artinya dalam sisa hari tahun anggaran 2014 ini, PTN harus bisa mengoptimalisasikan sisa anggaran sebesar Rp 8,88 triliun.

JAKARTA - Masalah laten dialami direktorat jenderal pendidikan tinggi (Ditjen Dikti) setiap tahunnya. Yakni serapan anggaran yang minim. Sebagai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News