Pelaku Teror Nice Kuras Tabungan sebelum Beraksi, Kirim Foto Selfie
jpnn.com - NICE – Pemerintah Prancis kemarin (17/7) mengungkapkan bahwa Mohamed Lahouaiej Bouhlel, pelaku serangan di sepanjang Promenade des Anglais, Nice, Prancis, Rabu lalu (14/7), dua kali tertangkap kamera CCTV melewati lokasi kejadian. Yaitu, pada Selasa (12/7) dan Rabu (13/7).
Sebelum melakukan aksinya, dia juga menjual mobil dan mengambil seluruh tabungannya di bank. Pria sadis tersebut lantas memberikan uang Rp 1,4 miliar kepada keluarganya di Msaken, Tunisia.
Uang tunai itu diselundupkan lewat seorang teman. Saudaranya, Jaber, yang menerima uang tersebut mengaku terkejut. Sebab, dia sudah bertahun-tahun tidak bertemu dengan Bouhlel. Beberapa jam sebelum serangan, dia sempat menelepon Jaber dan menyatakan bahwa semua baik-baik saja. ”Dia bahkan sempat mengirimkan foto selfie dirinya,” ungkap Jaber.
Bukan hanya itu. Bouhlel juga sengaja menyewa truk yang paling berat sebagai alat utama melakukan kejahatan. Melalui kantor berita Amaq, militan Islamic State (IS) alias ISIS mengklaim serangan di Nice tersebut sebagai efek dari seruan mereka.
Yaitu, agar para pendukung ISIS melakukan serangan di negara masing-masing. Pemerintah Prancis masih menyelidiki klaim itu.
Di lain pihak, Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve menegaskan bahwa Bouhlel tampaknya menjadi radikal dalam waktu cepat. Pria yang pernah mengalami gangguan kejiwaan itu baru tampak alim dan mengunjungi masjid April lalu. Penyidik juga menemukan bukti baru di telepon miliknya. Yaitu, kontak orang-orang yang masuk dalam daftar radikal.
”Bisa jadi itu hanya kebetulan. Tapi, dia tampaknya kenal dengan orang yang mengenal Omar Diaby,” ujar salah seorang intelijen. Diaby selama ini diyakini memiliki hubungan dengan kelompok Al Nusra yang merupakan jaringan Al Qaeda.
Sementara itu, kemarin polisi kembali menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam serangan tersebut. Satu orang laki-laki dan seorang lagi perempuan. Total sudah ada enam orang yang kini ditahan polisi.