Pelamar CPNS Paling Banyak untuk Tenaga Medis
Korban Calo Datangi Kantor PolisiPenyuluh Kehutanan (S1) Kehutanan sebanyak 5 orang, penempatan di Badan Koordinasi P3 dan Kehutanan. Pengawas Eksosistem Hutan (S1) Kehutanan sebanyak 7 orang, penempatan Dinas Kehutanan. Penata Ruang (S1). Arsitektur sebanyak 3 orang, penempatan di Dinas Penataan Ruang dan Pemukiman. Pengawas Lingkungan Hidup (S1) Teknik Lingkungan sebanyak 8 orang, penempatan Badan Lingkungan Hidup.
Pengawas Teknik Jalan dan Jembatan (S1) Teknik sebanyak 15 orang, penempatan di Dinas Bina Marga. Pengawas Teknik Pengairan(S1) Teknik Sipil sebanyak 15 orang, penempatan di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air. Penerangan (S1) Teknik Industri sebanyak 8 orang, penempatan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan, 2 orang di UPT Metrologi Medan, 2 orang di UPT Metrologi Pematangsiantar, 2 orang di UPT Metrologi Sibolga, dan 2 orang di UPT Metrologi Rantau Prapat(S1).
Teknik Elektro sebanyak 8 orang dengan penempatan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan, 2 orang di UPT Metrologi Medan, 2 orang di UPT Metrologi Pematangsiantar, 2 orang di UPT Metrologi Sibolga, dan 2 orang di UPT Metrologi Rantau Prapat;
Penguji Mutu Barang dengan kualifikasi S1 Teknik Kimia sebanyak 8 orang, penempatan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan, UPT Balai Penguji Mutu Barang Medan. Kemudian khusus untuk Formasi Pelatih Olahraga diambil dari atlet yang berprestasi.
Korban Calo Datangi Kantor Polisi
Sisi lain, puluhan orang yang mengaku sebagai korban penipuan dengan modus penerimaan CPNS, beramai-ramai mendatangi Polresta Medan di Jalan HM Said, Kecamatan Medan Timur, Jumat (27/9) sore. Mereka bermaksud membuat pengaduan atas kasus yang mereka derita.
Bersama mereka, juga terlihat beberapa orang yang mereka sebut sebagai tersangka penipuan itu. Namun, hingga malam, para korban itu mengaku belum membuat laporan karena alasan belum membawa bukti lengkap.
Informasi diterima Sumut Pos, para korban itu mendapat tawaran dari seorang berinisial D untuk dimasukkan menjadi Pegawai Negeri Sipil di sejumlah instansi. Namun, dalam transaksi serah terima uang itu, tersangka tidak menerima langsung uang tersebut dari para korban, melainkan beberapa orang yang menjadi kaki-tangan wanita yang dikabarkan juga berstatus sebagai Pegaawai Negeri Sipil di Dinas Kesehatan itu yang mengambil dan menerima uang dari para korban.