Pelatih Garuda Jaya tak Percaya Kutukan
jpnn.com - INDONESIA sering kali mencapai babak final sepakbola berbabagi kelompok umur. Timnas senior misalnya, pada tahun 2010 kalah dari Malaysia di final piala AFF di level senior. Setahun berselang, pada Sea games 2011 lalu, Garuda juga harus mengaku kalah adu penalti. Lagi lagi lawan yang dihadapi adalah Malaysia.
Di tahun ini, awal September lalu, Indonesia U-16 yang perkasa sejak babak penyisihan lagi lagi harus kalah dari negeri jiran. Pun dengan kondisi yang sama, adu penalti!. Hari ini Indonesia di kelompok umur 19 tahun melaju ke babak final. Ini menjadi capaian perdana Garuda Jaya di piala AFF U-19 yang kali ini sudah memasuki edisi ke 9.
Jika melihat jejak rekam Garuda di event sebelumnya. 2 kali berpartisipasi, dua kali pula Indonesia hanya menjadi pesakitan. Hanya menjadi peringkat ketiga grup yang merupakan raihan Garuda dalam dua edisi tersebut, yakni 2005 dan 2011. Yang artinya melangkah mencapai semifinal saja baru edisi ke 9 ini timnas Indonesia bisa melangkah lebih jauh.
Harapan masyarakat yang rindu akan kemenangan dan gelar juara akan bisa diwujudkan malam ini jika Indonesia bisa menundukkan Vietnam di partai final. Sepakbola tentu bukan matematika yang hasilnya selalu absolut. Ada waktu 90 menit yang bisa dimaksimalkan pesepakbola muda Indonesia untuk memberikan kebahagian kepada 250 juta jiwa penduduk Indonesia.
Ini bukan kutukan untuk menjadi juara. Ini hanyalah soal waktu untuk bisa menunjukkan kekuatan Indonesia sebenarnya. Indra Sjafri, pelatih Indonesia menyatakan bahwa kutukan itu tak ada. "Semua bisa terjadi di sepakbola, siapa yang siap secara fisik dan mental mereka yang akan bisa menjadi juara," katanya.
"Jangan bicara kutukan, itu bisa membebani kami secara tim," ujarnya. Dia pun menjelaskan bahwa doa dan dukungan masyarakat dalam setiap kali Garuda Jaya menjalani pertandingan merupakan sinyal positif untuk mewujudkan impian tersebut.
"Yang bisa kami upayakan selain soal teknis adalah berdoa. Semoga Allah memberikan jawaban atas doa kami ini," pintanya. Sementara itu, Evan Dimas, Kapten Garuda Jaya menyatakan akan melakukan yang terbaik bagi Indonesia.
"Kami tak akan menyerah. Saya yakin dengan arahan coach Indra dan juga dukungan masyarakat kami bisa menjadi juara," katanya. Evan berharap kali ini Indonesia bisa meraih kemenangan yang berarti memberikan gelar bagi pecinta bola tanah air. (nap)