Pelatih Mitra Kukar: Kegagalan di Piala Presiden Bukan Akhir dari Segalanya
jpnn.com, BEKASI - Mitra Kukar masih menyisakan satu pertandingan di babak penyisihan Grup B Piala Presiden, kontra Semen Padang di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Kamis (14/3) besok.
Kendati demikian, hasil apapun yang diraih Naga Mekes pada laga tersebut, tak akan membuat Anindito Wahyu cs lolos ke fase delapan besar. Sebab, tiket ke perempatfinal sudah dikantongi Bhayangkara FC dan Bali United yang sama-sama sudah mendulang enam poin.
Ya, Mitra Kukar dipastikan gugur di fase grup. Menyusul dua kekalahan beruntun yang direngkuh anak asuh Sukardi. Masing-masing kalah 0-3 dari Bali United (3/3) dan 1-2 dari Bhayangkara FC (11/3).
Kegagalan tersebut menjadi rekor buruk bagi Naga Mekes. Sebab, selama ini tim Kota Raja selalu lolos dari zona grup.
Kendati demikian, hasil tersebut tak perlu disesali. Sebab secara kualitas, Mitra Kukar memang jauh dari tiga tim lainnya di Grup B. Terlebih, Naga Mekes hanya mengandalkan kekuatan pemain lokal. Tidak seperti tiga tim lainnya yang lebih sangar dengan kehadiran empat pemain asing.
Pelatih sementara Mitra Kukar, Sukardi mengatakan, kegagalan di Piala Presiden bukan akhir dari segalanya. Dia justru bersyukur, meskipun timnya turun kasta, masih diberi kesempatan terlibat di Piala Presiden.
“Target kami yang sebenarnya di Liga 2, bukan turnamen ini. Tapi, harus diakui, dengan terlibat di Piala Presiden ini, kami bisa mengukur kekuatan tim sebelum Liga 2 kick off,” terang Kardok, sapaan karib Sukardi.
Kardok menambahkan, dengan skuat yang ada saat ini, dirinya optimistis Mitra Kukar bisa bersaing mendapatkan satu slot promosi ke Liga 1 musim 2020. Dia menilai, skuatnya saat ini termasuk yang terbaik dibandingkan peserta Liga 2 lainnya.