Pelatih Thailand dan Malaysia Perang Urat Saraf
jpnn.com - BANGKOK - Dua tim terbaik di Asia Tenggara tahun ini, Thailand dan Malaysia bakal bentrok dalam sepasang laga final AFF Suzuki Cup (Piala AFF) 2014. Rabu (17/12) sore ini, Thailand akan menjadi host pertama di Rajamangala Stadium, Bangkok. Sementara kandang Tim Harimau Malaya di Bukit Jalil, Kuala Lumpur akan menghelat leg kedua, Sabtu (20/12).
Jelang laga, dua pelatih, Kiatisuk 'Zico' Senamuang (Thailand) dan Dollah Salleh (Malaysia) saling melancarkan perang urat saraf, alias mencoba menggangu konsentrasi lawan lewat pernyataan ke publik. Mereka saling mengumbar keyakinan akan kekuatan tim masing-masing.
"Kami mengandalkan pemain berbakat di bawah usia 23 tahun yang memenangkan medali emas SEA Games Desember tahun lalu dan mencapai semifinal Asian Games tahun ini," ujar Kiatisuk seperti dikutip dari situs resmi turnamen, Rabu (17/12).
Thailand memang fenomenal selama Piala AFF 2014 ini. Mereka menjadi jawara di Grup B usai mengalahkan juara bertahan sekaligus pemegang empat gelar AFF, Singapura (2-1), kemudian Malaysia (3-2) dan Myanmar (2-0).
Di semifinal, Thailand mengandaskan Filipina (0-0, 3-0). "Tim kami saat ini sudah semakin baik dan membaik dibandingkan sebelum turnamen. Kami telah berkembang sejak babak penyisihan. Pertahanan kami lebih kuat dan begitu juga lini tengah kami,” tandas pelatih yang saat menjadi pemain mempersembahkan tiga gelar AFF untuk Thailand.
Sementara Dollah, tak kalah sengit. Tim Malaysia tahun ini beloh disebut Skuat Ajaib. Perjalanan Harimau Malaya ke puncak penuh batu terjal. Setelah bermain imbang tanpa gol dengan Myanmar dan kalah 3-2 dari Thailand, mereka nyaris tersingkir sebelum dua gol pada masa injury time memberikan mereka kemenangan mengejutkan 3-1 atas Singapura dan meraih posisi kedua di Grup B.
Di semifinal lebih ajaib lagi. Diadu dengan tim calon kuat juara, Vietnam, Malaysia pontang panting di laga pertama yang digelar di Kuala Lumpur. Mereka takluk 1-2. Namun di Hanoi, mereka justru menang 4-2 dan lolos dengan agregat 5-4.
“Pemain kami berkembang dengan pesat sejak awal perjalanan kami. Kami telah mengambil pelajaran setelah kekalahan dari Thailand di penyisihan grup,” tukas Dollah.