Pelecehan Anak Marak, KPAI Hari Ini Temui Presiden
jpnn.com - JAKARTA -- Pelecehan seksual terhadap anak semakin marak terjadi. Tak hanya di Jakarta, peristiwa keji itu juga terjadi di daerah.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menegaskan, kasus kekerasan seksual terhadap anak harus diselesaikan secara sistemik. "Tidak bisa lagi parsial," tegas Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh kepada JPNN, Rabu (14/5).
Ia juga menyatakan, hari ini KPAI akan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pertemuan itu, kata dia, untuk mendorong gerakan nasional pencegahan dan penanganan kasus kejahatan seksual terhadap anak.
"Ini harus diselesaikan dengan prakarsa dan komitmen politik serius dari pemimpin. Termasuk semacam instruksi presiden ke segenap jajaran," ungkap Asrorun.
Sebelumnya, KPAI juga sudah bertemu dengan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono. "Pertemuan dilakukan untuk mengambil langkah-langkah kongkrit dalam hal pencegahan dan penanganan," kata Asrorun lagi.
Mabes Polri merilis, sejauh ini sudah menerima laporan 697 laporan kasus kekerasan dengan tersangkanya berjumlah 726 orang. Laporan itu dihimpun dari sejumlah Polisi Daerah (Polda).
Dari kasus itu, terdapat 859 anak yang menjadi korban. Hanya saja, korban terbagi dalam beberapa kelompok atau tak semuanya merupakan korban sodomi.
Peristiwa terbaru menimpa L (3,5) murid sebuah Playground di Sunter, Jakarta Utara. Kemarin, B, ibu korban sudah melaporkan dugaan pelecehan seksual oknum guru tersebut terhadap anaknya di Polda Metro Jaya. (boy/jpnn)