Pelindo Kembali Gelar Inkubasi Usaha Pandu Gedor Ekspor Tahap 2
jpnn.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melanjutkan Inkubasi Usaha Pandu Gedor Ekspor yang menjadi program inkubasi pengembangan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (UMK).
Department Head TJSL Pelindo, Febrianto Zenny menjelaskan melalui program itu para pelaku UMK difasilitasi mengikuti pembinaan dengan fokus pada pengembangan ekspor.
Program Inkubasi Usaha Pandu Gedor Ekspor adalah program kolaborasi antara Pelindo dan PT Sarinah (Persero).
Tujuannya adalah mendorong para pelaku UMK agar bisa ‘naik kelas’, dengan meningkatkan brand image/awareness serta menjangkau pasar yang lebih luas.
Selain itu, wujud nyata Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo.
"Kami berupaya menciptakan nilai kompetitif Pelindo sebagai BUMN, sekaligus memajukan kondisi ekonomi di sekitar perusahaan khususnya UMK agar berorientasi ekspor,” kata Febrianto, saat menghadiri kegiatan Program Inkubasi Usaha Pandu Gedor Ekspor tahap (batch) kedua, di Kuta, Bali, Senin (14/8).
Pelindo, kata Febrianto berkomitmen untuk bersama-sama memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi UMK Indonesia.
Sejauh ini, pengembangan UMK sudah dilakukan melalui beberapa kegiatan, seperti memfasilitasi keikutsertaan di pameran berskala nasional dan internasional, menyelenggarakan pelatihan dan mendaftarkan sertifikasi, serta pemberian bantuan untuk peningkatan kapasitas usaha.
Menurut Febrianto, kurasi bersama berdasarkan jenis usaha, cakupan usaha serta keberlanjutan usaha kepada raturan UMK. Hasilnya, terpilih 50 UMK yang ikut program tahap kedua ini.
Selama tiga hari, para pelaku UMK akan mendapatkan pembinaan langsung, untuk kemudian difasilitasi dalam acara pameran, training/sertifikasi, dan pemberian hibah untuk pengembangan usaha.
Sebanyak 50 pelaku UMK yang telah melewati proses kurasi, hadir mengikuti berbagai program pelatihan, sertifikasi usaha, serta penilaian untuk pengembangan usahanya.
Adapun Inkubasi Usaha Pan du Gedor Ekspor yang dimulai hari ini di Bali merupakan pelaksanaan program Batch kedua. Batch pertama program ini sudah dilaksanakan di Jakarta, dengan menyertakan 50 UMK dari seluruh Indonesia.
“Batch kedua ini diikuti oleh para pelaku UMK dari seluruh Indonesia. Animo UMK untuk ikut di batch kedua ini sangat besar. Ketika diumumkan, sedikitnya terdapat 300 UMK yang mendaftar,” ungkap Febrianto.
Direktur Pengembangan Bisnis dan Ritel PT Sarinah, Selfie Dewiyanti menyatakan UMKM diberikan kesempatan berharga untuk mendapatkan bimbingan langsung dari narasumber dan praktisi yang inspiratif dan kompeten dalam industri.