Sementara itu, fokus kargo ini dikarenakan tingginya biaya operasional kapal penumpang yang mencapai Rp 925 per mil. Padahal, tarif penumpang hanya Rp 415 per mil. Meskipun, saat ini penumpang diberikan layanan Public Service Obligation (PSO) atau sejenis subsidi sebesar Rp 872 miliar. Angka PSO ini naik 45,3 persen dari Rp 600 miliar tahun lalu. ”Kami tidak bisa berharap pada penumpang yang angkanya bagus kalau masa peak season saja. Pengiriman peti kemas jauh lebih prospektif dibandingkan penumpang. Nanti bisa diberlakukan subsidi silang dari kargo untuk penumpang,” terang Direktur Utama PT Pelni (Persero) Jussabela Sahea, beberapa waktu yang lalu di Surabaya. (gal)
SURABAYA - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) makin serius menggarap jasa angkutan kargo ke Indonesia Timur (Intim). Pelni pun menambah kapasitas