Pemain Timnas U-23 Korut, Misterius dan Sering Mengejutkan
jpnn.com - Timnas U-23 Korut (Korea Utara) hanya mampu bermain imbang 2-2 dalam laga perdana ajang PSSI Anniversary Cup 2018 melawan Uzbekistan. Gara-gara hasil imbang, mereka membatalkan rencana jalan-jalan dan memilih menambah porsi latihan. Tanpa kitman, para pemain harus membawa sendiri boks minuman, kotak air mineral, dan peralatan medis.
FARID S. MAULANA, Jakarta
SATU per satu pemain tim nasional (timnas) U-23 Korea Utara (Korut) melintas di mixed zone. Tapi, tak seorang pun yang menghiraukan permintaan wawancara para wartawan yang berderet menunggu.
Mungkin karena tak satu pun di antara mereka yang menguasai bahasa Inggris. Tapi, bisa jadi juga karena mereka repot dengan bawaan masing-masing. Barang-barang yang lazimnya di sepak bola jadi tanggung jawab kitman alias pembantu umum.
Ada yang menyeret boks minuman; ada pula yang membopong kotak air mineral. Ada yang membawa handuk dan sepatu. Ada juga yang kebagian membawa peralatan medis.
Dengan jersey kotor dan basah oleh keringat. Karena barusan dipakai menghadapi Uzbekistan di laga pembuka Anniversary Cup 2018 pada Jumat sore lalu (27/4) di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor. ”Kami memang datang untuk bertanding, bukan liburan,” kata Kim Chung Sin, penerjemah tim Korut.
Kebersahajaan itu sejatinya tak terbayangkan. Sebuah timnas tak punya kitman. Apalagi timnas dari salah satu kekuatan besar di Asia. Yang telah dua kali lolos ke Piala Dunia.
Bandingkan saja dengan rombongan Uzbekistan yang melintas di mixed zone 15 menit berselang. Para pemainnya telah rapi, berganti pakaian bersih, dan tentu saja wangi. Berjalan santai sembari memakai headset. Berbalut jaket dari apparel tim.