Pemandangan Memilukan di India, Kremasi Massal Gegara COVID-19
Jitender Singh Shunty dari lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di layanan medis, Shaheed Bhagat Singh Sewa Dal, mengatakan sampai hari Kamis sore, sudah ada 60 jenazah yang dikremasi di fasilitas buatan di sebuah lapangan parkir, dan masih 15 jenazah lagi yang menunggu untuk dikremasi.
"Tidak seorang pun di Delhi yang akan melihat hal seperti ini lagi," kata Shunty dengan air mata berlinang.
"Ada anak-anak berusia lima tahun, 15 tahun, 25 tahun yang dikremasi. Ada pasangan pengantin baru yang juga dikremasi. Sedih sekali melihat semua ini."
Shunty yang mengenakan alat pelindung diri dan turban warna kuning cerah mengatakan tahun lalu di masa puncak gelombang pertama, ia pernah mengkremasi 18 orang dalam sehari, dengan rata-rata 8 sampai 10 jasad per hari.
Tapi pada hari Selasa (20/04) lalu, menurutnya di satu tempat saja ada 78 jenazah yang dikremasi.
Nitish Kumar mengatakan, ketika ibunya yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan pemerintah yang positif COVID sepuluh hari yang lalu, pemerintah tidak bisa mencarikan rumah sakit untuk merawatnya.
"Pemerintah tidak bisa melakukan apapun. Hanya kita sendiri yang bisa menyelamatkan keluarga kita," katanya.
Australia dan Kanada batasi penerbangan dari India
Hari Kamis (22/04), Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengumumkan bahwa pesawat charteran dan penerbangan langsung dari India akan dikurangi sebanyak 30 persen, dan perjalanan ke India juga dibatasi.