Pembangkit Listrik Dieksekusi Tahun Depan
jpnn.com - JAKARTA – Pemerintah berencana membangun pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW) dalam lima tahun ke depan. Daya sebesar itu dimaksudkan untuk mengejar kekurangan daya serta mengantisipasi pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen.
Sejumlah pihak mendukung rencana itu, termasuk PLN yang menyatakan siap menjalankan program tersebut.
’’Kalau 35 ribu MW selama lima tahun, berarti setahun sekitar 7 ribu MW,’’ kata Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto di Jakarta kemarin.
Sebelumnya Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan, proyek tersebut bakal langsung dieksekusi tahun depan. ’’Dari 35 ribu MW, sekitar 15.000 di dibangun PLN dan sisanya 20 ribu MW oleh swasta,’’ ucapnya.
Bicara soal dana pembangunan pembangkit sebesar itu, Nur mengakui membutuhkan biaya yang besar. Untuk 1 MW saja, dana yang harus dirogoh sekitar USD 1,5 juta.
’’Kalikan saja dengan satu setengah juta dolar per megawatt, tapi itu baru pembangkitnya, itu saja belum tranmisinya. Ya ambil saja kira-kira satu setengah juta dolar per megawatt-nya,’’ paparnya.
Sebenarnya rencana pembangunan pembangkit 7 ribu MW per tahun sudah sesuai dengan rencana umum penyediaan tenaga listrik PLN dengan kapasitas 70 ribu MW selama 10 tahun.
Sementara itu, PLN menargetkan program percepatan pembangunan pembangkit listrik tahap pertama berkapasitas 9.700 MW bakal selesai seluruhnya pada pertengahan 2015.
Direktur Konstruksi dan Energi Terbarukan PLN Nasri Sebayang menyebutkan, sampai Oktober 2014, proyek pembangkit fast track program tahap pertama (FTP 1) itu sudah selesai 7.300 MW.