Pemberlakuan Tarif Siang-Malam, ASDP Terganjal Izin Kemenhub

jpnn.com - JAKARTA - Rencana PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry untuk menerapkan beda tarif pada pemudik berdasarkan perbedaan waktu, siang dan malam, batal terlaksana tahun ini. Pasalnya, perseroan hingga saat ini belum mendapat lampu hijau dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait kebijakan tersebut.

"Pemberlakuan tarif siang dan malam belum disetujui oleh Kementerian Perhubungan," ujar Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry, Danang S. Baskoro saat ditemui usai buka puasa bersama di Thamrin, Jakarta, Rabu (16/7) malam.

Pemberlakuan beda tarif tersebut, diyakini Danang dapat meminimalisir terjadinya antrean panjang di pelabuhan saat arus puncak, karena pemudik kebanyakan lebih suka melakukan perjalanan di malam hari ketimbang siang hari. Hal inilah membuat kepadatan saat malam hari. Nah dengan pembeda tarif ini, diharapkan pemudik beralih menggunakan perjalanan di siang hari.

"Kalau siang banyak yang enggak mau karena panas segala macem, jadi mereka lebih pilih perjalanan yang sejuk di malam hari. Maka itu, rencana kita untuk perjalanan siang akan lebih murah tarifnya. Kalau perjalanan malam dua kali lipat harga. Di perjalanan siang, 50 persennya. Jadi kalau mau lebih nyaman ya silahkan pilih malam dengan tarif yang dua kali lipat," papar dia.

Hanya saja rencana itu harus dikubur tahun ini, mengingat Kemenhub tak juga merespon dengan baik. Bahkan, surat permohonan itu kata Danang, sudah dikirim sejak beberapa bulan lalu.

"Kita kirim surat bulan Februari lalu (2014), dari pihak Menhub (EE Mangindaan) bilang, itu juga rencana saya tahun lalu (2013). Kemarin pas ada pertemuan antara Kemen PU, Kepolisian, Perhubungan saya tanya lagi pada kementerian (Kemenhub) tapi jawabnya akan dibicarakan nanti," terang Danang.

Lalu kapan akan dibahas lagi mengenai rencana tersebut?

"Saya kurang tahu, nantinya itu kapan. Lebaran kan sebentar lagi, ya keburu telat untuk tahun ini," sesal Danang.(chi/jpnn)