Pemda Ini Dorong Warga Miskin jadi TKI

jpnn.com - TANGSEL - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Tangerang Selatan mendorong warga miskin di daerahnya untuk bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Pihak Pemda beralasan, dengan bekerja di luar negeri, upah yang diterima diyakini mampu mendongkrak taraf hidup masyarakat.

"Kami terus sosialisasikan, karena bekerja di negara-negara itu sangat menjanjikan," kata Kepala Dinsosnakertrans Kota Tangsel, Purnama Wijaya.

Dari data Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Tangsel, ada 10 Badan Usaha resmi yang sudah memiliki Surat Izin Pelaksana Penempatan TKI (SIPPTKI). Ke-10 perusahaan ini tersebar di tujuh kecamatan yang ada.

Ke-10 Badan Usaha itu, antara lain PT Maharani Tri Utama Mandiri, PT Aini Putri Mandiri Abadi, PT Sanjaya Putera Perkasa, PT Sumber Dharma Bakti, PT Srijati Gandasari, PT Anugerah Diantas, PT Karya Semesta Perkasa, PT Lita Karya Bersama dan PT Mustari Miotra Mahkota. Mayoritas Badan usaha ini menyalurkan tenaga kerja ke Taiwan, Singapura, Malaysia, Hongkong, United Arab Emirates.

Sayangnya, diakui Purnama, masyarakat Tangsel kurang tertarik dengan jenis pekerjaan tersebut. Dari tahun 2011 hingga 2015, hanya 27 warga Tangsel yang berminat menjadi TKI di luar negeri.

"Saya mengunjungi perusahaan penampung tenaga kerja, namun dari hasil kunjungan ke badan usaha penampung TKI tidak ada satupun warga Tangsel, mereka kebanyakan dari Jawa, luar Jawa dan lainnya," katanya.

Padahal, diakui Purnama, 10 badan usaha yang ada memiliki sistem penyaringan calon TKI yang baik. Nantinya, calon TKI ini akan dilatih terlebih dahulu sebelum ditempatkan di luar negeri.

"Mereka bisa bekerja sebagai baby sitter, pekerja rumah tangga, dan lainnya, pekerja ini sangat dilindungi oleh perusahaannya karena merupakan penyalur TKI resmi yang ada di Tangsel," kata dia.(iwan/jpnn)