Pemeriksaan Setya Novanto Tertutup, Hasil Akhirnya Makin Jelas
JAKARTA - Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha menyatakan mestinya dari awal harus dibuat antisipasi agar Sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) berlangsung secara tertutup. Kalau Sidang MKD tertutup menurut Yudha akan terbuka ruang yang ujung-ujungnya kompromi politik di antara Majelis MKD dan anggota Dewan teradu.
"Kalau Sidang MKD ini terbuka, akan lebih mudah disandingkan dengan proses penegakkan hukum. Sebaliknya, kalau tertutup, tentu akan lebih dekat dengan kesepakatan politik dan kasus Papa Minta Saham ini akan mengendap dan publik tidak dapat apa-apa karena menguap,” kata Hanta Yudha, di Gedung DPR RI, Senayan Jakarta, Senin (7/12).
Karena Sidang MKD saat memeriksa teradu Setya Novanto berjalan tertutup dan publik tidak mengetahui lagi prosesnya, Hanta Yudha justru menyarankan agar Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memperlihatkan sikap juga.
“Presiden dan wakil presiden harus bersikap juga dalam kasus Papa Minta Saham ini lantaran namanya disebutkan juga. Paling tidak harus memberikan klarifikasi ke publik,” katanya.
Kalau presiden tidak melakukan klarifikasi, Hanta Yudha khawatir skandal Papa Minta Saham ini mengganggu soliditas internal kabinetnya.
“Untuk mengantisipasinya, Presiden Jokowi harus segera bersikap karena secara eksternal skandal Papa Minta Saham ini merugikan citra kabinet karena dinilai tidak solid," pungkasnya.(fas/jpnn)