Pemerintah Diminta tak Gegabah Sikapi Penyadapan
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Hubungan Internasional LIPI, Ganewati Wulandari berharap pemerintah tidak gegabah dalam menanggapi isu penyadapan yang dilakukan oleh Amerika. Apalagi, sampai mengambil langkah ekstrim seperti memutuskan hubungan diplomatik dengan negara adidaya tersebut.
"Menurut saya harus dikaji sejauh mana efektifitas dengan pemutusan diplomatik itu. Pemutusan hubungan diplomatik dengan Amerika itu manfaatnya apa? Apakah malah tidak merugikan?" kata Ganewati kepada wartawan usai acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/11).
Menurut Ganewati, bagaimanapun Amerika Serikat adalah negara yang memiliki kekuatan dan pengaruh yang besar. Karena itu memusuhi Amerika akan memiliki konsekuensi yang besar pula.
Dari sisi ekonomi, Amerika merupakan salah satu negara tujuan ekspor Indonesia. Pemutusan hubungan diplomatik tentu akan menghambat hubungan bisnis ini.
Sementara, dari aspek keamanan regional, selama ini Indonesia juga diuntungkan oleh dukungan dari Amerika. Terutama mengenai sengketa wilayah Laut China Selatan.
"Apakah kita akan mampu, kita tidak punya back up selain Amerika untuk menghadapi Laut China Selatan," ujarnya.
Terakhir, lanjutnya, militer Indonesia juga sangat bergantung kepada Amerika sebagai produsen alat utama sistem senjata (alutsista).
"Kita lihat saja ketika Amerika embargo militer kita, bagaimana susahnya kita mengganti suku cadang. Kita mau gagah-gagahan, tapi secara riil memang alutsista kita itu sebagian besar dari Amerika," papar Ganewati.