Pemerintah Dinilai Tidak Konsisten
Demokrasi Terancam Jika Gugatan Pilkada Kembali ke PTSenin, 21 Maret 2011 – 07:09 WIB
JAKARTA - Sikap pemerintah dinilai tidak konsisten terkait penyelesaian sengketa pemilihan kepala daerah (Pilkada). Dulu, kewenangan penyelesaian perkara pilkada dipindahkan ke Mahkamah Konstitusi (MK) karena penyelesaian di Pengadilan Tinggi (PT) menimbulkan beberapa keributan. Tapi sekarang, pemerintah berupaya mencabut kewenangan itu dari MK untuk dikembalikan ke Pengadilan Tinggi. "Kalau kewenangan itu kembali ke Pengadilan Tinggi, berarti pemerintah tidak konsisten. Para pejabat itu tidak belajar dari pengalaman lalu,"kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Ashiddiqie, Minggu (20/30)
Dia menilai penyelesaian sengketa Pilkada di MK sudah cukup efektif, yakni diputus dalam waktu 14 hari dan keputusan itu bersifat mengikat. Bandingkan dengan penanganan di Pengadilan Tinggi sebelumnya yang berlarut-larut dan menimbulkan gugatan hukum lanjutan, sehingga penyelesaian sengketa berlarut-larut dan dikhawatirkan menimbulkan ketidakpastian hukum.
Seperti diberitakan kemarin, dalam draft Rancangan Undang Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) yang disusun Kemendagri versi bulan Februari 2011 disebutkan penyelesaian sengketa hasil pilkada tidak lagi mencantumkan MK. Kemendagri menyebut posisi Pengadilan Tinggi (PT) sebagai lembaga yang berwenang untuk memutus perselisihan hasil dalam pilkada.
JAKARTA - Sikap pemerintah dinilai tidak konsisten terkait penyelesaian sengketa pemilihan kepala daerah (Pilkada). Dulu, kewenangan penyelesaian
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Tiga Ratu Dunia Meriahkan Grand Final Miss Teen Beauty Indonesia dan Indonesian Stars Search 2024
-
Menjelang Perayaan Natal, Discovery Ancol Persembahkan Chrismast Tree Lighting
-
Pertama Kali Bermain Film Horor, Rachel Vennya Ingin Keluar Dari Zona Nyaman
-
Salam Rancage Membuat Olahan Sampah Kertas Menjadi Produk Premium
-
Bentrok Ormas di Pekanbaru, Polda Jatim Buru Seluruh Pelaku | Reaction JPNN
BERITA LAINNYA
- Humaniora
Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
Senin, 25 November 2024 – 21:21 WIB - Hukum
Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
Senin, 25 November 2024 – 20:12 WIB - Hukum
Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
Senin, 25 November 2024 – 19:04 WIB - Humaniora
Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
Senin, 25 November 2024 – 18:55 WIB
BERITA TERPOPULER
- Sepak Bola
Persiapan Piala AFF 2024, PSSI Panggil 31 Pemain, Ini Daftarnya
Senin, 25 November 2024 – 17:45 WIB - Humaniora
Supriyani Divonis Bebas, PGRI: Kado Hari Guru Nasional
Senin, 25 November 2024 – 15:42 WIB - Pilkada
Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024
Senin, 25 November 2024 – 18:13 WIB - Jateng Terkini
Pelajar SMK di Semarang Tewas Ditembak Oknum Polisi, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Senin, 25 November 2024 – 19:33 WIB - Pemilihan Umum
Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
Senin, 25 November 2024 – 20:42 WIB