Pemerintah Gelar Program Reintegrasi bagi Pekerja Migran
"Program ini tidak hanya ditujukan untuk memberikan program reintegrasi bagi purna pekerja migran Indonesia, tetapi juga untuk memberikan perlindungan bagi calon pekerja migran Indonesia dan pemberdayaan keluarga pekerja migran Indonesia, " katanya.
Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor Leste, Michiko Miyamoto mengatakan dari semua area dalam pemrograman migrasi, reintegrasi adalah area dimana saat ini paling sedikit dilakukan di ASEAN, termasuk juga negara-negara di luar kawasan Asean.
Dalam lokakarya ini, Michiko menegaskan pihaknya berbagi praktik-praktik baik dari ASEAN dan luar ASEAN berupa cara-cara untuk memperkuat pemrograman, dan mempromosikan kerja sama di tingkat bilateral dan regional di dalam ASEAN.
Michiko mengungkapkan rekomendasi utama dari Asean Forum fot Migrant Labour (AFML) ke-4, mengadvokasi negara-negara Anggota ASEAN untuk menetapkan pedoman ASEAN mengenai pengembalian dan reintegrasi yang efektif.
Dalam kesempatan sama, Direktur Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN) Eva Trisiana berharap melalui kerja sama semua pihak, dapat meningkatkan dan memberdayakan purna pekerja migran di kawasan untuk dapat mengamankan dan mempertahankan kegiatan ekonomi dan kehidupan pekerja migran di tanah air.
Adanya workshop tingkat ASEAN di DIY diharapkan mengeluarkan rekomendasi di level Asean, berupa pedoman ganda untuk program pekerja migran yang kembali ke daerah, termasuk di Indonesia.
Kadisnaker DIY Andung Prihadi Santosa menilai para pekerja migran merupakan pahlawan devisa yang perlu diarahkan dan dibina agar bisa memberikan kesejahteraan bagi keluarganya.
Dari 11 Bank di DIY tahun 2018, remitansi pekerja migran, mampu menembus hingga Rp328 Miliar. Masuknya dana segar dari luar negeri dan berputar ke Yogya, harus ditindaklanjuti dengan program memadai. "Sehingga mereka ketika pulang, uangnya bisa berkembang melalui program paguyuban, UKM, dan bantuan modal, inkubator sehingga menambah kesejahteraan daerah.(adv/jpnn)