Pemerintah Harus Mengembangkan Iklim Kewirausahaan Nasional
jpnn.com, JAKARTA - Politikus senior asal Partai Keadilan Sejahtera, Refrizal menyampaikan tentang pentingnya dukungan pemerintah untuk menumbuhkembangkan pelaku usaha terutama Usaha Mikro Kecil dan Menangah (UMKM).
“Belajar dari krisis 1998, ternyata yang menjadi buffer ekonomi kita saat itu adalah pelaku UMKM. Untuk itu keberpihakan kepada UMKM perlu dilakukan. Apalagi saat sekarang ini, dimana jumlah pengusaha di Indonesia masih dibawah 2 persen,” ujar Efrizal saat Seminar tentang UMKM di Auditorium MM UGM Jakarta, Sabtu (7/10).
Refrizal, yang juga Anggota DPR ini merupakan koordinator pengusul RUU Kewirausahaan Nasional menyampaikan agar pemerintah lebih aware dengan era disrupsi yang saat ini muncul karena perkembangan teknologi.
Regulator keuangan (BI dan OJK) beberapa waktu lalu melarang izin uang elektronik yang ada di berbagai toko online seperri Bukalapak, Tokopedia dll.
Isu utama di era disrupsi adalah seringkali regulasi lebih lambat mengikuti perkembangan bisnis yang ada. Bilapun ada, biasanya regulasi yang dibuat memberatkan perkembangan dunia usaha khususnya startup.
"Pemerintah dan tentunya juga DPR harus lebih aware dengan kondisi bisnis yang semakin berkembang. Solusinya adalah sinergi antara pelaku usaha di era disrupsi dengan para pembuat kebijakan. Regulator harus bijak,” pungkas Refrizal.
Acara Seminar Sehari Investasi yang diselenggarakan oleh IFIC 2017 berlangsung tanggal 7 Oktober 2017 di Auditorium MM UGM, Jakarta. Acara dihadiri oleh 300 orang peserta yang kebanyakan berasal dari kalangan pengusaha muda khususnya para penggiat startup.
Hadir sebagai pembicara seminar antara lain perwakilan dari Bank Indonesia, Hosea Nicky Hogan (Direktur pengembangan bisnis BEI), Hendi Setiono (Baba Rafi Group), Andreas Senjaya (CEO iGrow Asia), Ashraf Sinclair (Celebrity Investor/500 Startup), M. Solihin Fikri (Head of Community Bukalapak) dan perwakilan Asosiasi BMT se-Indonesia.(fri/jpnn)