Dia mengatakan mengenakan hijab mempersempit sifat kewanitaannya.
"Mengapa saya mengenakan hijab. Karena saya ingin totalitas dalam kehidupan saya." katanya.
"Dengan hijab ini, saya tidak bisa lagi berbuat dan bertindak seperti yang saya hendaki. Saya harus menjadi sewanita mungkin."
Dia tidak bisa lagi sembahyang di mesjid, dan dia merasa kehilangan karena tidak bisa sembahyang Jumat bersama-sama dengan yang lain.
"Diskriminasi sering terjadi. Itulah kehidupan sehari-hari yang saya alami." katanya.
Lenny adalah juga seorang wanita transgender, yang bekerja membantu lebih dari 40 persen warga transgender di Jakarta yang diduga sudah terjangkiti HIV.
"Bila warga transgender tidak bisa membicarakan masalah agama, maka kita tidak akan bisa maju." katanya.
"Namun ingat, tidak seorang pun ingin menjadi transgender. Kami juga ingin normal seperti yang lainnya."
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News