Pemerintah Kaji Kenaikan Harga Rumah Subsidi
jpnn.com - JAKARTA--Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu, masih terus berdampak pada sektor perumahan. Pasalnya banyak masyarakat yang menunda realisasi kredit pemilikan rumah (KPR)-nya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, menurut Deputi Bidang Pembiayaan Kemenpera Sri Hartoyo, pemerintah meminta para pengembang agar tidak serta merta menaikkan harga jual rumah.
“Kami harap pengembang bisa menekan harga jual rumah dengan mengurangi luas lantai bangunan atau menunda sebagian finishing interior rumahnya," kata Sri Hartoyo dalam keterangan persnya, Sabtu (17/8).
Selain itu, lanjutnya, Kemenpera juga memberikan bantuan instentif prasarana sarana dan utilitas seperti jalan dan saluran air sebesar Rp 4,25 juta per unit rumah subsidi yang dijual.
Meskipun demikian, pemerintah tetap realistis dalam menyikapi dampak kenaikan harga BBM terhadap harga rumah subsidi. Saat ini, pemerintah masih mengkaji hal tersebut sehingga rencana kebijakan kenaikan harga rumah subsidi dapat sekaligus meningkatkan kinerja supply maupun demand rumah subsidi.
"Memang sudah banyak asosiasi pengembang yang meminta harga jual rumah dinaikkan. Saat ini pemerintah belum bisa mengabulkannya karena masih menganalisis berapa angka pasnya agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan rumah. Kalau asal dinaikkan saja, kami khawatir jumlah penduduk yang tidak memiliki rumah akan bertambah," bebernya. (esy/jpnn)