Pemerintah Optimis Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,9 persen
jpnn.com - JAKARTA - Perekonomian global memang tengah bergejolak. Tahun ini, ekonomi dunia pun diperkirakan hanya akan tumbuh 3,1 persen dibanding tahun lalu. Meski begitu, pemerintah optimisi ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh pada kisaran 5,8 hingga 5,9 persen.
Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmansyah, konsistensi pemerintah dalam melaksanakan reformasi struktural di bidang ekonomi membantu tercapainya target pertumbuhan ekonomi tersebut.
"Kunci dari kemampuan Indonesia untuk terus meningkatkan fundamental ekonomi sekaligus meningkatkan daya tahan terhadap goncangan ekonomi global adalah reformasi struktural yang terus dilakukan sejak beberapa tahun terakhir," kata Firmanzah, di Jakarta, kemarin (9/9).
Firmanzah menuturkan, pemerintah tidak memungkiri jika Indonesia iku terkena dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi yang tengah menjadi trend global. Diantaranya, terjadi perlambatan permintaan ekspor komoditas Indonesia.
Sementara kebijakan "tight-money policies" sebagai antisipasi gejolak pasar keuangan global dipastikan akan mengurangi realisasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Namun, Firmanzah tetap optimistis target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan tercapai. Di samping itu, pertumbuhan Indonesia masih tercatat sebagai pertumbuhan tertinggi diantara anggota G20.
Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu, melanjutkan terdapat empat reformasi struktural yang telah dan sedang dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya untuk bertahan di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia.
Pertama, kata Firmanzah, pasca krisis ekonomi 1998, Indonesia menjalankan kebijakan baik fiskal maupun moneter yang mengedepankan macroprudential.