Pemerintah Rancang Regulasi Hilirisasi Batubara
’’Sekarang harga batubara itu bisa mencapai USD 19 per ton. Padahal, ongkosnya mencapai USD 30 per ton. Otomatis yang memproduksi batubara kalori rendah bakal merugi. Kalau berpoduksipun hanya untuk mengurangi beban. Praktis, mereka ini sedang rugi,’’ tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum APBI Bob Kamandanu meyakinkan bahwa pihak pengusaha mempunyai antusiasme tinggi terhadap nilai tambah batubara. Pasalnya, hal tersebut bisa menjadi solusi terhadap kondisi lesu industri tambang batubara yang dialami saat ini.
"Kami bersama pemerintah terus melakukan pembahasan tentang nilai tambah ini. Mulai dari definisi nilai tambah yang seperti apa, bagaimana melakukannya, insentif apa yang bisa diterapkan," terangnya.
Dia menjelaskan, banyak cara untuk meningkatkan nilai pada batubara. Antara lain, peningkatan kalori batubara (coal upgrading) dan konversi batubara ke gas dan cair. Namun, model nilai tambah tersebut perlu sokongan teknologi yang handal serta secara komersial menguntungkan.
"Jadi kami meminta penjelasan lebih mendalam dari pemerintah terkait nilai tambah. Kalau misalnya, jadi pembangkit listrik berapa kebutuhan dan dimana saja," imbuhnya.(bil)