Pemilihan Paus Diwarnai Demo Kesetaraan Gender
Rabu, 13 Maret 2013 – 13:16 WIB
Dijelaskannya, penolakan Vatikan untuk menahbiskan imam wanita berarti umat Katolik telah merampas hak wanita menjadi iman. Saat ini, perempuan tidak dapat ditahbiskan untuk melayani sebagai imam, dan ada indikasi bahwa Paus berikutnya akan menggeser sikap gereja terhadap pentahbisan perempuan.
Dalam sebuah wawancara eksklusif, Kardinal Marc Ouellet dari Kanada yang merupakan salah satu kandidat kuat mengatakan isu imam wanita sangat penting. "Kepemimpinan Paus Benediktus menghasilkan langkah mundur yang signifikan bagi perempuan," kata direktur eksekutif organisasi The Women"s Ordination Conference Erin Saiz Hanna. (esy/jpnn)