Rabu, 06 Agustus 2008 – 16:32 WIB
JAKARTA—Belum adanya sosialisasi tentang data pemilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) diprediksi akan menjadi pemicu timbulnya masalah dalam Pemilu 2009 mendatang. Penegasan tersebut diungkapkan Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Jeirry Sumampouw yang dihubungi, Rabu (6/8). jpnn.com - Dikatakannya, dengan sedikitnya waktu (tujuh hari, red) untuk pemutakhiran data pemilih maupun pemilih sementara, KPU seharusnya punya strategi lain untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu mendatang, salah satunya lewat sosialisasi. Sayangnya, sampai sekarang KPU tidak pernah melakukan sosialisasi sehingga masyarakat tidak pernah tahu data pemilih.
"Sangat disayangkan KPU tidak mau terbuka, minta data pemilih saja tidak bisa. Sepertinya daftar pemilihnya belum siap sehingga KPU menutup-nutupinya," kritik Jeirry. Pentingnya pemutakhiran data pemilih menurut Jeirry, karena sesuai survei yang dilakukan JPPR, kasus Pilkada di daerah-daerah salah satunya disebabkan tidak beresnya data pemilih. Data pemilih yang kacau ini juga mendongkrak tinggi angka golput. "Mesti diingat, hasil Pemilu yang diperoleh dari data pemilih yang tidak benar sangat rawan gugatan. Kita ambil contoh saja di Maluku, Kaltim, dll," tandasnya. (esy)