Pemilu Makan Korban Jiwa, Bachtiar Nasir: Harusnya Tidak Semahal Ini
jpnn.com, JAKARTA - Jumlah petugas Pemilu yang meninggal terus bertambah. Hal ini menimbulkan keprihatinan Pimpinan AQL Islamic Center yang juga Dewan Pembina GNPF Ulama, KH Bachtiar Nasir.
Menurut UBN, sapaan karib Ustaz Nasir, dana triliunan untuk pemilu tidak sebanding dengan nyawa yang hilang untuk jalannya demokrasi sesuai cita-cita para pendiri bangsa.
“Mungkin terlalu kecil uang triliunan rupiah itu hilang, dibanding nyawa para petugas Pemilu yang hilang. Semoga apa yang telah mereka korbankan untuk bangsa dan negara ini memberikan tambahan pahala bagi mereka dan keluarga mereka,” ujar UBN, Rabu (1/5).
Dia berharap, perjuangan hingga merenggut ratusan nyawa demi bangsa dan negara ini dibayar dengan kejujuran dan keadilan. Betapa banyak usaha untuk pemilu yang sudah menelan korban, biaya, tenaga, bahkan menelan moral kita sendiri.
Dia juga meminta KPU dan aparat serta oknum yang kurang bertanggung jawab untuk tidak terus melakukan manipulasi-manipulasi perolehan suara pemilu. 300 lebih nyawa dan ratusan triliun rupiah sudah cukup menjadi renungan bagi pihak-pihak yang terus ingin melakukan kecurangan.
“Tidakkah cukup itu semua untuk membuat kita tersentak? Bahwa untuk kejujuran dan keadilan memilih pemimpin tidak perlu semahal ini. Tidak perlu sebanyak ini,” ucapnya.
UBN mengajak semua pihak termasuk penyelenggara pemilu menjadikan agamanya sebagai pegangan dalam menjalani hidup sesuai sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, dan pembukaan UUD atas berkat Rahmat Allah yang Maha Kuasa. Semua ini akan menjadi murah, Allah akan tunjukkan bangsa Indonesia ke arah yang dicita-citakan.
“Percayalah, kecurangan adalah sikap yang tidak terpuji. Menang dengan curang adalah menjabat untuk dihinakan, menang dengan curang adalah menghempaskan diri dari jurang yang lebih tinggi lagi dan siksaan yang lebih keras lagi. Semoga ini bisa menjadi intropeksi dan evaluasi,” pungkas UBN. (esy/jpnn)