Pemimpin Publik yang Cakap Dimulai dari Individu yang Sukses Dalam Keluarga
Lebih-lebih, lewat data, Asrorun memaparkan bahwa angka perceraian melalui Pengadilan Agama 500 ribu per tahun.
’’Ini di Pengadilan Agama, belum yang di Pengadilan Negeri. Kenapa itu terjadi? Salah satunya karena rendahnya pemahaman tugas dan tanggung jawab masing-masing individu di dalam keluarga."
"Padahal laki-laki adalah pemimpin, perempuan juga pemimpin. Haditsnya juga jelas. Inilah pentingnya kegiatan ini dilaksanakan,’’ ungkap pria yang pernah duduk di Komisi Perlindungan Anak Indonesia itu.
Suami Lia Zahiroh itu berharap, tiga materi yang disuguhkan menjadi bekal untuk menguatkan jiwa kepemimpinan di dalam masing-masing individu yang kemudian bisa bertransformasi menjadi pemimpin.
’’Itu menjadi pondasi dalam mengukuhkan tugas dan tangggung jawab saat mengemban kepemimpinan publik."
"Semoga ini menjadi bagian jihad konstitusional dalam momentum kemerdekaan Republik Indonesia,’’ harap bapak lima anak yang juga aktif sebagai pengurus Majelis Ulama Indonesia itu.
Sekadar diketahui, para peserta yang terdiri atas komunitas anak muda, pelajar, dan mahasiswa, baik yang sudah menikah maupun yang belum nikah di Bekasi itu mendapat materi hukum pernikahan, psikologi pemuda dalam rumah tangga, kesehatan reproduksi pemuda, manajemen keuangan dalam rumah tangga, perlindungan anak, dan Kepengasuhan berkualitas serta motivasi2 kepemudaan dari para narasumber ahli dan kompeten.
Hadir dalam kegiatan PKPRT angkatan ke-14 itu antara lain Asdep Kepemimpinan Pemuda Subroto dan dua Penanggung Jawab Pembinaan dan Pengembangan Kepemimpinan Pemuda H Abdullah Mas’ud, dan Jaswadi.(mcr15/jpnn)