Pemkab Bogor Gencarkan Tes Swab di Pasar
jpnn.com, BOGOR - Pemkab Bogor akan kembali menggalakkan tes swab di pasar tradisional, setelah melihat kasus Pasar Cileungsi terbukti menjadi salah satu klaster penyebaran Covid-19.
Bupati Bogor Ade Yasin mengungkapkan, pihaknya tengah menyusun rencana res swab itu. Ia tak menampik pasar dengan kerumunannnya bisa menjadi sumber penyebaran wabah Covid-19. Apalagi, orang-orang tanpa gejala itu bisa menyebarkannya hingga ke lingkungan keluarga.
“Sedang kami rencanakan (tes swab lagi). Kalau swab kan beda dengan rapid test. Kalau rapid test hasilnya langsung ketahuan dan cukup mudah. Swab kan ada proses,” kata Ade Yasin saat ditemui di Pendopo Kabupaten Bogor, Selasa (2/6).
Ia menyebutkan, pengambilan sampel swab butuh proses yang tidak sebentar. Contohnya saja, lanjut Ade, pemeriksaan sampel swab yang dilakukan dari Stasiun Bojonggede butuh waktu beberapa hari untuk bisa selesai.
“Kami kan sudah ada kerja sama dengan IPB untuk tes PCR. Tapi kan bisanya cuma 30 sampel dalam sehari. Sementara waktu itu di stasiun kami melakukan tes kepada sekira 300 orang. Berarti harus beberapa waktu unthk dapat hasilnya,” kata Ade yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor.
Setelah Pasar Cileungsi menjadi klaster, pihaknya pun langsung menutup pusat perbelanjaan tradisional itu. Penutupan itu diikuti dengan proses sterilisasi area pasar hingga PSBB berakhir.
“Supaya nanti para pedagang dan pembeli yang masuk, sudah dalam keadaan bersih dan steril,” pungkas Ade. (mam/radarbogor)