Pemkot Bogor dan HMI Berdamai, tetapi Bima Arya Enggan Kasih Komentar
jpnn.com, BOGOR - Ketegangan hubungan antara Pemerintah Kota Bogor dengan Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI cabang Kota Bogor berakhir damai.
Wali Kota Bogor Bima Arya dan HMI melakukan pertemuan internal di ruang Paseban Punta, Jumat (22/2). Usai melakukan pertemuan internal itu, Bima enggan untuk memberikan keterangan kepada awak media yang sudah menunggunya, dan mewakilkannya kepada Asisten Pemerintahan (Aspem) Kota Bogor, Hanafi.
Dalam kesempatan itu, Hanafi mengaku, pertemuan ini merupakan itikad baik dari kedua belah pihak. Para kader HMI yang datang kala itu melakukan klarifikasi atas insiden yang terjadi pada Kamis (21/2), hanyalah salah paham.
"Masing-masing mengintrospeksi dan kondolidasi. Apalagi atas bimbingan para senior (senior HMI) untuk menunjukkan itikad baik, untuk mendukung pemerintah,” ujarnya kepada Radar Bogor.
(Baca juga: Simak Pernyataan HMI soal Kericuhan di Balai Kota Bogor)
Terkait tuntutan HMI, Hanafi mengaku saat ini program yang diupayakan HMI cabang Kota Bogor untuk masyarakat di Kelurahan Sempur telah dikoordinasikan, tinggal menunggu hasil dari proses koordinasi tersebut.
“Kami tidak menghentikan bantuan, yang jelas sekarang merespons program HMI karena tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat,” terangnya.
Soal bantuan yang dimaksudkan, Hanafi menjelaskan masih bersifat temporer karena tidak masuk ke dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Bogor. Bantuan diberikan kepada HMI berupa program yang diajukan oleh mereka sendiri, kemudian dikoordinasikan dan disinergikan dengan dinas terkait. “Bantuannya berupa program saja, artinya HMI menjembatani masyarakat,” katanya.