Pemuda 18 Tahun Tewas Terseret Jaring di Laut
jpnn.com - CIREBON - Bagus (18), warga Pelutan, Pemalang, Jateng, tewas setelah ikut terseret jaring kapal yang saat itu hendak ditebar di laut. Korban merupakan anak buah kapal (ABK) KM Setia Abadi.
Radar Cirebon (Grup JPNN.com) melaporkan, saat itu KM Setia Abadi yang bertolak dari Pelabuhan Kejawanan berangkat dengan sekitar 30 ABK. Pada Sabtu (24/1) malam, kapal mulai menebar jaring. Saat itu Bagus menjadi salah satu operator penebar jaring. Saat sedang menebar jaring, rupanya kaki Bagus tersangkut. Seketika dia pun terseret dan terjatuh dari kapal, lalu tenggelam bersama jaring.
ABK lain yang melihat kejadian itu langsung menghentikan proses menebar jaring dan menarik kembali jaring ke atas kapal. Bagus pun berhasil diangkat namun sudah dalam kondisi tidak bergerak. Setelah dicek, dia diketahui sudah meninggal dunia. Selama beberapa hari jasad Bagus disimpan di tempat penyimpanan ikan karena saat itu posisi perahu sedang berada di tengah-tengah laut, bahkan sampai di laut Gresik, Jawa Timur.
Saat memasuki perairan Cirebon, kemarin, awak kapal lainnya menghubungi pengurus untuk selanjutnya melaporkan kejadian itu ke polisi. Jasad Bagus dibawa ke RSUD Gunung.
Dari pemeriksaan polisi, di tubuh korban terlihat ada beberapa luka seperti di bagian wajah dan bagian leher. Bekas-bekasnya pun nampak seperti bekas jeratan. Namun polisi belum bisa menyimpulkan hasil penyelidikan karena belum mendapatkan izin dari pihak keluarga untuk melakukan visum atau autopsi.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Cirebon, Karsudin, mengatakan sesuai informasi yang ia terima dari awak kapal lainnya luka-luka tersebut adalah akibat jeratan jaring yang melilit tubuh korban saat terjatuh dan terseret jaring.
“Tapi tentunya kita tunggu pihak keluarga dulu, apakah mau divisum atau memang sudah menerima ini sebagai takdir,” ujar Karsudin di RSUD Gunung Jati.(dri/jpnn)